Terbayang olehnya tawa ejekan dari teman-temannya nanti ketika melihat kedatangannya dengan keadaan yang memalukan seperti itu. Oh no! Batinnya menjerit.
”Aku mau jalan dulu deh, Mi.” ujar Andi akhirnya.
”Kemana?” tanya mami dengan masih menyisakan senyum di bibir.
”Ke tempat teman, mau minta saran. Andi yakin, mereka nggak mungkin setega mami, mereka nggak mungkin ketawa.” balasnya yakin seyakin-yakinnya.
”Oh.” Jawab mami singkat.
Cuma oh? Ya ampun mami, tega banget sih sama anak sendiri, bukannya dikasih dukungan, Cuma bilang oh??? Sungguh terlalu.
Dengan kesal Andi pun beranjak dari kursi, mengambil ransel kemudian tanpa cipika-cipiki doi cabut sebelum akhirnya mami memanggil dengan suara super lembut.
Sontak Andi berbalik, mengira maminya akan menahan kepergiannya, atau setidaknya mengucapkan sesuatu yang paling tidak bisa membuatnya tenang, aman, damai, tentram, bahagia dan sehat sentosa. Nah lo, jadi jaka sembung.
”Kenapa, mi?”
”Nih.”
Mami melemparkan topi kupluk ke arah Andi dengan wajah tanpa dosa.
”Cara alternatif nomor satu.” katanya sambil mengedipkan mata ke Andi.
DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2013/10/cerpen-lucu-silau-man.html#ixzz2oOBup8tk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar