Selasa, 03 Juli 2012

SOFTSKILL MINGGU XIII Dan XIV


BAB XIII dan XIV tugas softskill minggu 13 dan 14

MANUSIA DAN HARAPAN
A. Pengertian harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi. Arti harapan adalah sesuatu yang diinginkan dapat terjadi
Persamaan antara harapan dan cita-cita yaitu :
·         Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
·         Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
B.  Sebab manusia mempunyai harapan
Manusia setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup ditengah suatu keluarga atau anggota mayarakat lainnya.
1. Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat atau keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia diciptakan Tuhan.
Misalnya: menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.
·         Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan  karena binatang dan tumbuh-tumbuhan perlu makan dan minum.
·         Manusia dan kodratnya dapat mengetahui mana yang baik dan buruk.
·         Dengan kodrat manusia mempunyai harapan
2. Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan manusia terdiri dari :
·         Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang kita butuhkan dalam keseharian kita.
Misalnya: makan, minum, pakaian, rumah dan lain-lain.
·         Kebutuhan Rohani:Adalah kebutuhan batin manusia yang hanya dapat dipenuhi. Misalnya agama, ketenangan jiwa.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia itu adalah:
·         Kelangsungan hidup
·         Keamanan Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
·         Diakui lingkungan
·         Perwujudan cita-cita
Kelangsungan Hidup
Manusia memiliki tiga kebutuhan pokok yaitu:
1.    Sandang, kebutuhan manusia dalam bentuk pakaian.
2.    Pangan, kebutuhan sehari-hari seperti makan minum dan sebagainya.
3.    Papan tempat untuk berlindung setiap harinya, contohnya rumah.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan, karena rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan. Rasa aman dapat diwujudkan oleh AGAMA karena itu merupakan benteng manusia dalam menjalani hidup.
Hak Dan Kewajiban Mencintai Dan Dicintai
Bila sudah pada saatnya manusia pasti ingin mengerti maksud dicintai dan mencintai, biasanya ini terjadi pada usia remaja.
Status
Status adalah harga diri yang dimiliki oleh setiap orang yang telah melekat pada dirinya.
Perwujudan Cita-Cita
Setiap manusia sesuai dengan keahliannya mewujudkan cita-citanya yang juga dapat mengembangkan bakat atau kepandaian.
C. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, yang artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.Kebenaran yang dapat diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan langsung ataupun tak langsung kepada manusia.
·         Kebenaran merupakan ajaran yang diajarkan di setiap agama di dunia.
·         Kebenaran merupakan kunci kebahagian dari semua orang.
·         Kebenaran menurut Dr.Yuyun Sumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu :
1. Teori konsistensi
Yaitu suatu pernyataan yang dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten
2. Teori korespondensi
Yaitu suatu teori yang menjalankan  bahwa suatu pernyataan benar dan juga berhubungan dengan obyek yang dituju
3. Teori Pragmatis
Yaitu kebenaran yang diukur dengan kriteria  apakah peryataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
D Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya.
Kepercayaan dapat di bedakan menjadi:
·         Kepercayaan kepada diri sendiri
·         Kepercayaan kepada orang lain
·         Kepercayaan kepada pemerintah
·         Kepercayaan kepada Tuhan
Usaha manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, yaitu:
1.    Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
2.    Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
3.    Meningkatkan kecintaan kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya
4.    Mengurangi nafsu untuk mengumpulkan harta yang berlebihan
5.    Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki fitnah, dan sebagainya.

softskill minggu XI Dan XII


BAB XI dan XII tugas softskill minggu 11 dan 12

TANGGUNGJAWAB

A.  Pengertian tanggungjawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
B.   Macam-macam tanggungjawab
·               Tanggungjawab terhadap diri sendiri
Tanggungjawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran    setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah             kemanusiaan mengenai dirinya sendiri.
·              TanggungJawab Kepada Bangsa Dan Negara
Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri.Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
·              TanggungJawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggungjawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggungjawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
·              TanggungJawab Terhadap Keluarga
Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab kepada keluarganya. Tanggungjawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggungjawab ini juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan
·              TanggungJawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggungjawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
C. Pengabdian dan pengorbanan
·              Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih , kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
·              Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau qurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.

softskill minggu 9-10


BAB IX dan X tugas softskill minggu 9 dan 10

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A.   Pengertian pandangan hidup
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu:
1.          Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.          Pandangan hidup yang berupa Ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.          Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup mempunyai 4 unsur-unsur, yaitu:
1.          Cita-cita apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.
2.          Kebajikan segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tenteram.
3.          Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan.
4.          Keyakinan atau kepercayaan, merupakan hal terpenting dalam hidup manusia.
B.  Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup dimasa yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita belum tercapai maka cita-cita tersebut disebut angan-angan. faktor yang menentukan seseorang dapat atau tidak mencapai cita-citanya, yaitu:
–      Manusianya yang memiliki cita-cita
–      Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan
–      Seberapa tinggi cita-cita yang hendak dicapai
Faktor manusia yang ingin mencapai cita-citanya ditentukan oleh kualitas manusianya. Cara keras dalam mencapai cita-cita  merupakan suatu perjuangan hidup yang apabila berhasil akan menimbulkan kepuasan.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi.
Faktor tingginya cita-cita merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada pepatah lama yang mengatakan gantungkan cita-citamu setinggi langit namun harus memperhatikan situasi dan kondisi yang ada.
Maka dari itu sebuah cita-cita harus dilakukan dengan penuh pertimbangan perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki serta kondisi yang dilalui.
Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu tapi juga oleh masyarakat bangsa dan negara. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa dan negara.
C.  Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.

Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya manusia itu baik. Makhluk bermoral atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah sebuah pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur tersebut terpisah bila manusia meninggal. Manusia mempunyai kepribadian oleh karena itu ia mempunyai pendapat sendirian ia mencintai dirinya, perasaannya dan cita-citanya.
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat bertahan hidup. Untuk dapat melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi, yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan. Jadi suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu nilai suara hati amat besar dan penting dalam hidup manusia.
Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan Tuhan. Kebajikan berarti: berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak meransang bagi  yang melihatnya
D.Usaha Dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau berusaha. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, maka ia harus bekerja keras. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani bahkan dengan keduanya.

Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia iri, miskin dan melarat bahkan menjatuhkan harkat dan martabatnya sebagai seorang manusia.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena dibatasi oleh kemampuan itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia. Kemapuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau keterampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah, akan memperoleh hasil sedikit.
Manusia mempunyai rasa kebersamaan dan cinta kasih maka ketidakmampuan atau keterbatasan yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran dapat diatasi secara tolong menolong dalam wadah kekeluargaan.
E. Keyakinan atau kepercayaan
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu:
(a). Aliran Naturalisme, aliran ini berintikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak. Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dari nature dan itulah ciptaan Tuhan. Bagi yang percaya adanyaTuhan, itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah ciptaan Tuhan karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran agama ada 2 macam,yaitu:
1. Ajaran agama yang dogmatis,yang disampaikan Tuhan melalui ajaran para nabi.
2. Ajaran agama dari pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia
(b) Aliran Intelektualisme, besar aliran ini adalah logika atau akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima oleh akal.
(c) Aliran gabungan, dasar aliran ini adalah perbuatan yang gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul 2 kemungkinan pandangan hidup yaitu : pandangan hidup sosialisme dan sosialisme religius. Pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berfikir dari hati nurani, sedangkan sosialisme religius mengutamakan kedua-duanya.
F. Langkah langkah berpandangan hidup yang baik
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yaitu:
·               Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia dan tahap hidup pertama dari setiap individu. Sebagai seorang muslim kita mengenal pandangan hidup yaitu alquran dan hadist serta ijmak Ulama yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
·               Mengerti, mengerti disini dimaksudkan pada mengerti tentang pandangan hidup.
·               Menghayati, menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam pandangan hidup yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup.
·               Meyakini, merupakan suatu hal yang cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.
·               Mengabdi, merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri lebih dari orang lain.
·               Mengamankan, merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.