Rabu, 13 Juni 2012

softskill minggu 9


BAB IX tugas softskill minggu 9

TANGGUNGJAWAB

A.  Pengertian tanggungjawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
B.   Macam-macam tanggungjawab
      Tanggungjawab terhadap diri sendiri
Tanggungjawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran    setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah             kemanusiaan mengenai dirinya sendiri.
     TanggungJawab Kepada Bangsa Dan Negara
Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri.Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
     TanggungJawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggungjawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggungjawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
     TanggungJawab Terhadap Keluarga
Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab kepada keluarganya. Tanggungjawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggungjawab ini juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan
     TanggungJawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggungjawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
C. Pengabdian dan pengorbanan
     Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih , kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
     Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau qurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.

softskill minggu 8


BAB VIII tugas softskill minggu 8

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A.   Pengertian pandangan hidup
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu:
      Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
      Pandangan hidup yang berupa Ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
      Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup mempunyai 4 unsur-unsur, yaitu:
      Cita-cita apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.
      Kebajikan segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tenteram.
      Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan.
      Keyakinan atau kepercayaan, merupakan hal terpenting dalam hidup manusia.
B.  Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup dimasa yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita belum tercapai maka cita-cita tersebut disebut angan-angan. faktor yang menentukan seseorang dapat atau tidak mencapai cita-citanya, yaitu:
–      Manusianya yang memiliki cita-cita
–      Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan
–      Seberapa tinggi cita-cita yang hendak dicapai
Faktor manusia yang ingin mencapai cita-citanya ditentukan oleh kualitas manusianya. Cara keras dalam mencapai cita-cita  merupakan suatu perjuangan hidup yang apabila berhasil akan menimbulkan kepuasan.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi.
Faktor tingginya cita-cita merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada pepatah lama yang mengatakan gantungkan cita-citamu setinggi langit namun harus memperhatikan situasi dan kondisi yang ada.
Maka dari itu sebuah cita-cita harus dilakukan dengan penuh pertimbangan perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki serta kondisi yang dilalui.
Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu tapi juga oleh masyarakat bangsa dan negara. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa dan negara.
C.  Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.

Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya manusia itu baik. Makhluk bermoral atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah sebuah pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur tersebut terpisah bila manusia meninggal. Manusia mempunyai kepribadian oleh karena itu ia mempunyai pendapat sendirian ia mencintai dirinya, perasaannya dan cita-citanya.
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat bertahan hidup. Untuk dapat melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi, yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan. Jadi suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu nilai suara hati amat besar dan penting dalam hidup manusia.
Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan Tuhan. Kebajikan berarti: berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak meransang bagi  yang melihatnya
D.Usaha Dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau berusaha. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, maka ia harus bekerja keras. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani bahkan dengan keduanya.

Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia iri, miskin dan melarat bahkan menjatuhkan harkat dan martabatnya sebagai seorang manusia.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena dibatasi oleh kemampuan itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia. Kemapuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau keterampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah, akan memperoleh hasil sedikit.
Manusia mempunyai rasa kebersamaan dan cinta kasih maka ketidakmampuan atau keterbatasan yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran dapat diatasi secara tolong menolong dalam wadah kekeluargaan.
E. Keyakinan atau kepercayaan
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu:
(a). Aliran Naturalisme, aliran ini berintikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak. Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dari nature dan itulah ciptaan Tuhan. Bagi yang percaya adanyaTuhan, itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah ciptaan Tuhan karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran agama ada 2 macam,yaitu:
1. Ajaran agama yang dogmatis,yang disampaikan Tuhan melalui ajaran para nabi.
2. Ajaran agama dari pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia
(b) Aliran Intelektualisme, besar aliran ini adalah logika atau akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima oleh akal.
(c) Aliran gabungan, dasar aliran ini adalah perbuatan yang gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul 2 kemungkinan pandangan hidup yaitu : pandangan hidup sosialisme dan sosialisme religius. Pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berfikir dari hati nurani, sedangkan sosialisme religius mengutamakan kedua-duanya.
F. Langkah langkah berpandangan hidup yang baik
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yaitu:
      Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia dan tahap hidup pertama dari setiap individu. Sebagai seorang muslim kita mengenal pandangan hidup yaitu alquran dan hadist serta ijmak Ulama yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
      Mengerti, mengerti disini dimaksudkan pada mengerti tentang pandangan hidup.
      Menghayati, menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam pandangan hidup yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup.
      Meyakini, merupakan suatu hal yang cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.
      Mengabdi, merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri lebih dari orang lain.
      Mengamankan, merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.

softskill minggu 7


BAB VII tugas softskill minggu 7

MANUSIA DAN KEADILAN

A. Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Beberapa para pemikir yang mendefinisikan keadilan adalah :
     Aristoteles, adalah kelayakan dalam tindakan manusia..
     Plato, adalah orang yang dapat mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
     Socrates, memproyeksikan keadilan pada pemerintahan.
     Kong Hu Chu, keadilan terjadi apabila anak sebagai anak,ayah sebagai ayah, dan raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakkan kewajibannya.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
B. Keadilan Sosial
Pancasila sila kelima yang berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” ini mengandung pengertian tidak ada kemiskinan dalam  Indonesia merdeka. Bung Hatta dalam uraiannya mengenaai sila kelima Pancasila menulis bahwa keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk yaitu :
a. perbuatan luhur ynag mencerminkan sikap dan suasana  kekeluargaan
b. sikap adil terhadap sesama
c. sikap suka memberi pertolongan terhadap yang membutuhkan
d. sikap suka bekerja keras
e. sikap menghargai hasil karya orang lain
Asas terciptanya keadilan sosial dituangkan melalui 8 jalur pemerataan yaitu :
     pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok
     pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
     pemerataan pembagian pendapatan
     pemerataan kesempatan kerja
     pemerataan kesempatan berusaha
     pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan
     pemerataan penyebaran pembangunan
     pemerataan memperoleh keadilan
C. Berbagai macam keadilan
1.  Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakkan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (The man behind the gun).
2.  Keadilan distributive
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan yang tidak sama secara tidak sama (Justice is done when equals are treated equally).
3.  Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan  memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang menjadikan ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
D. Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan oleh seseorang sesuai dengan hati nuraninya dan apa yang dikatakan sesuai dengan knyataan yang ada. Jujur juga berarti hati seseorang bersih dari perbuatan yang dilarang oleh agama. Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri sendiri berhadapan dengan hal baik dan buruk. Dalam kehidupan sehari-hari jujur atau tidak jujur merupakan bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan.
Ketidakjujuran sangat luas wawasannya sesuai dengan luasnya kehidupan dan kebutuhan manusia. Untuk mempertahankan kejujuran, berbagai cara berbagai cara dan sikap perlu dipupuk. Namun demi sopan santun dan pendidikan seseorang diperbolehkan berkata tidak jujur sampai pada batas-batas yang dapat dibenarkan.
E. Kecurangan
Kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nurani. Orang yang sudah berbuat curang dengan maksud memperoleh keuntungan atau materi. Bagi orang yang berbuat curang akan mendatangkan kesenangan bagi dirinya meskipun orang lain menderita.
Faktor yang mempengaruhi orang yang melakukan kecurangan diantaranya :
     Faktor Ekonomi
     Faktor Kebudayaan
     Faktor Peradaban
     Faktor Teknik
F. Pemulihan nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tidak tercemar. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
     Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk bermoral
     Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral.
Bila nama baik seseorang tercemar maka orang tersebut akan melakukan apa saja untuk memulihkan nama baiknya.Pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya bahwa apa yang diperbuat tidak sesuai dengan ukuran moral atau akhlak.
Tingkah laku dan perbuatan manusia harus disesuaikan dengan penciptanya sebagai manusia.
Ada 3 macam godaan yaitu derajat/pangkat, harta dan wanita.Bila orang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya maka ia akan terjerumus kejurang kenistaan karena untuk mendapatkan derajat/pangkat, harta dan wanita dipergunakan jalan yang tidak wajar.
Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir saja melainkan harus bertingkah laku sopan, ramah dan berbuat darma serta mempunyai sikap rela dan tawakal yang harus selalu dipupuk.
G. Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain.Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebalik pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.

softskill minggu 6


MANUSIA DAN PENDERITAAN

A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin atau lahir batin.

B.   S i k s a a n
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat  siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya:
a.Kebimbangan: dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan b.Kesepian: dialami seseorang yang merasa kesepian walaupun berada di keramaian.
c.Ketakutan: rasa ingin menghindar dari sesuatu  yang menyebabkan ketakutannya.
Sebab Seseorang Merasa Ketakutan :
    Claustrophobia : takut terhadap ruangan tertutup
    Agorophobia : takut terhadap ruangan terbuka
    Gamang : takut berada di tempat ketinggian
    Kegelapan : takut bila berada di tempat gelap
    Kesakitan : takut yang disebabkan rasa sakit
    Kegagalan : takut akan mengalami kegagalan.

C.  Kekalutan Mental
Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar .Gejala-gejala permulaan seseorang mengalami kekalutan mental :
    Nampak pada jasmani : pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
    Nampak pada kejiwaan:cemas, takut patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
                    Tahapan-tahapan gangguan kejiwaan :
    Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala kehidupan baik jasmani maupun rohani
    Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif;
    Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown).
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
    Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani /mental yang kurang sempurna
    Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma, tidak dapat menyesuaikan diri
    Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya ke arah :
    Positif : trauma (luka jiwa), survive dalam hidup;
    Negatif : trauma diperlarutkan atau diperturutkan akhirnya frustasi.
Bentuk-bentuk frustasi
    Agresi : kemarahan yang meluap-luap akibat emosi tidak terkendali
    Regresi : kembali pada pola reaksi primitif atau kekanak-kanakan
    Fiksasi : pembatasan pada satu pola yang sama;
    Proyeksi : memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain;
    Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses
    Narsisme : merasa dirinya lebih superior daripada orang lain
    Autisme : menutup diri secara total dari dunia riil, puas dengan fantasinya sendiri.

D. Penderitaan Dan Perjuangan
Penderitaan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.
E. Penderitaan, Media Masa Dan Seniman
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya  mensejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Tetapi tak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
F. Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya
Berdasarkan sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
A)   Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia :
     Perbuatan semena-mena kepada pembantu rumah tangga
     Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anak
     Perbuatan buruk para pejabat zaman orde lama
     Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan : banjir dan tanah longsor, perbuatan lalai : gas beracun.
B)   Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
     Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan;
     Nabi Ayub mengalami cobaan Tuhan
    Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah.
G. Pengaruh penderitaan
Sikap yang timbul pada orang yang mengalami penderitaan berupa sikap positif ataupun sikap negatif.  Contoh sikap negatif yaitu penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalkan tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan. Sikap positif biasanya kreatif dan tidak mudah menyerah.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.

softskill minggu 5


BAB V tugas softskill minggu 5

MANUSIA DAN KEINDAHAN

A. KEINDAHAN
a. Pengertian
Kata keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Perbedaan keindahan:
      Keindahan dalam arti yang luas. Pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual.
      Keindahan dalam arti estetis murni, menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
      Keindahan dalam arti terbatas, lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda yang diserapnya dengan penglihatan.
b.Nilai Estetik
Nilai estetik adalah nilai suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau suatu golongan.Nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada benda itu sendiri. Nilai digolongkan menjadi:
      Nilai ekstrinsik : sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya
      Nilai intrinsik : sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri
c. Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi adalah: dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Ekstansi adalah: dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kedua dasar tersebut dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah.
d. Sebab Manusia Menciptakan Keindahan
     Tata nilai yang telah usang
     Kemerosotan zaman
     Penderitaan manusia
     Keagungan Tuhan
e. Keindahan Menurut Pandangan Romantik
Dalam buku An Essay on Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan. Meskipun kita menggunakan kata-kata penyair romantik John Keats (1795- 1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :
A thing of beauty is a joy forever its loveliness increases; it will never pass into nothingness (bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ketiadaan).
B. RENUNGAN
Renungan artinya diam-diam memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, yaitu  :

Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini adalah ‘art is an expression of human  feeling’. Tokoh: Benedeto Croce, Leo Tolstoi
Teori Metafisik.
Orang yang menggunakan firasat sebagai dasar merenung. Tokohnya : Plato dan Arthur Schopenhauer (1788-1860)
Teori Psikologis.
Penciptaan seni didasarkan pada kejiwaan. Suatu teori lain tentang sumber seni adalah teori permainan (dikembangkan oleh Freedrick Schiller 1757- 1805 dan Herbert  Spencer 1820 – 1903).
C.  KESERASIAN
Keserasian, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan bahwa dalam menciptakan seni ada 2 teori yaitu :
a. Teori Objektif dan Teori Subjektif
Teori objektif yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang benar melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.
Teori subjektif perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda.
b. Teori Perimbangan
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dahulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka
Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 SM sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subjektif sifatnya.
Para seniman romantik umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak adanya keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan.

softskill minggu 4


BAB IV tugas softskill minggu 4

MANUSIA DAN CINTA KASIH

A. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta cinta adalah rasa sangat suka, sayang, ataupun sangat tertarik hatinya. Pengertian  cinta menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta, Cinta  adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang.
Cinta menurut Dr. Sarlito W. Sarwono memiliki tiga unsur, yaitu :
1. Keterikatan (Cinta Setia)
2. Keintiman (Cinta Saudara)
3. Kemesraan (Cinta Rayuan)
Cinta memiliki tiga tingkatan: tinggi (Allah dan Rasulnya dan berjihad di jalan Allah), menengah (orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat) dan rendah (keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal).
Cinta tingkat rendah adalah cinta yang paling keji , hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu ia adalah cinta rendahan, bentuknya beraneka ragam misalnya :
1. Cinta kepada thagut (syetan), selain Allah
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu
3. Cinta lebih mengutamakan kecintaan kepada orang tua, anak, istri, perniagaan dsb
Hikmah cinta adalah sangat besar, hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
      Cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia,
      Cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan lingkungan
      Cinta merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia
                 4.  Cinta merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota                                         keluarga kerukunan bermasyarakat,
B. Cinta Menurut Ajaran Agama
1. Cinta Diri (QS. Al Adiyat, 100:8, QS. Fushilat, 41:49).
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
3. Cinta Seksual (QS. Ar Rum, 30:21)
4. Cinta Kebapakan (QS. Maryam, 19:4-6, QS. Yusuf 12:84, QS. Hud, 11:45)
5. Cinta Kepada Allah (QS. Al Imran, 3:31)
6. Cinta Kepada Rasul.

C. Kasih Sayang
Cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:
1. Orang tua bersifat aktif, Si Anak bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, Si Anak bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, Si Anak bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, Si Anak bersifat aktif.
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya
D. Kemesraan.
Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
G. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih sering kali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, dalam cinta kasih terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan.
Dengan demikian maka bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual  belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada  perbuatan kemauan keduanya, lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang  satu, juga tidak pada yang lain.

softskill minggu 3


BAB III tugas softskill minggu 3

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN

A. Pendekatan Kesusasteraan
IBD semula Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris The Humanities. Istilah berasal dari bahasa Latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, dan halus.
Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Dalam kesusasteraan Indonesia kita mengenal jenis Prosa Lama dan Prosa Baru.
o  Prosa Lama meliputi :             o  Prosa Baru meliputi
1. Dongeng.                                        1. Cerpen
2. Hikayat.                                           2. Novel.
3. Sejarah.                                            3. Biografi.
4. Epos.                                                 4. Kisah
5. Cerita Pelipur Lara.                         5. Otobiografi
C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain  :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberi informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti dan warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
karya sastra dapat dibagi menjadi dua:
1.         Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya, mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya.
2.         Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, biasanya untuk merenung.
D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.Figura bahasa seperti gaya personifikasi (penjelmaan), metafora (kiasan), Perbandingan, alegori (kiasaan), sehingga puisi menjadi segar dan menarik.
2.Kata-kata yang ambiquitas , yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
3.Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi   perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4.Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan  nilai rasa dan asosiasi tertentu.
Alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu  Budaya Dasar  adalah sebagai berikut:
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
2.Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual;
Dengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia.
3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:
o   Penderitaan atas ketidakadilan;
o   Perjuangan untuk kekuasaan;
o   Konflik dengan sesamanya;
o   Pemberontakan kepada hukum Tuhan.
Puisi–puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat di dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.
Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan dan lain-lain).

softskill minggu 2


BAB II tugas softskill minggu 2

MANUSIA & KEBUDAYAAN
Unsur manusia :
ü  Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya,
ü  Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
ü  Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
ü  Nafs : kesadaran tentang diri sendiri.
Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur
- ID, merupakan kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak,.
- EGO, berperanan dalam menghubungkan energi ID dalam saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain.
- SUPER EGO, terbentuk dari lingkungan eksternal, merupakan kesatuan standar moral.
Hakekat Manusia
-  Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan utuh
-  Makhluk ciptaan Tuhan yan sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk  lainnya,
     Perasaan Intelektual                           4. Perasaan Diri
     Perasaan Estetis                                  5. Perasaan Sosial
     Perasaan Etis                                      6. Perasaan religius
-  Makhluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.
-  Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Pengertian Kebudayaan
-  Menurut E.B. Taylor (1871), Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
-  Menurut Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
-  Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, Kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
-  Menurut Koentjaraningrat, Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya,
-  Menurut A.L. Krober dan C. Kluckhon, bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas- luasnya.
-  Menurut C.A. Van Peursen mengatakan bahwa kebudayaan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam
-  Krober dan Kluckhon,kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.
Unsur- Unsur Kebudayaan
-  Menurut Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan adalah terdiri dari 4 unsur yaitu : alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik
-  Menurut Bronislaw  Malinowski unsur kebudayaan terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan
-  Menurut C. Kluckhon ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu :Sistem religi, Sistem organisasi kemasyarakatan, Sistem pengetahuan,Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi, Sistem teknologi dan peralatan, Bahasa, Kesenian.
Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai, menurut C. Kluckhon dalam karyanya variations in value orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
      Hakekat hidup manusia: hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern. Ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula dengan pola-pola kelakuan tertentu.
      Hakekat karya manusia: setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, untuk hidup, kedudukan/kehormatan, gerak hidup untuk menambah karya.
      Hakekat waktu  manusia: hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, orientasi masa lampau atau untuk masa kini.
      Hakekat alam manusia: ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam, ada juga yang harus harmonis dengan alam atau manusia menyerah kepada alam.
      Hakekat hubungan manusia: mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal (orientasi pada tokoh-tokoh). Ada pula berpandangan individualistis
Perubahan Kebudayaan
Terjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :
-  Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri misalnya: perubahan jumlah dan komposisi penduduk
-  Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup
Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru, Diantaranya :
-  Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut
-  Pandangan  hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama
-  Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru
-  Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut
-  Apabila unsur baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
-  Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya;
-  Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia,
-  Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik.