BAB
IX dan X tugas softskill minggu 9 dan 10
MANUSIA
DAN PANDANGAN HIDUP
A.
Pengertian pandangan hidup
Pandangan hidup
artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan,
petunjuk hidup di dunia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat
hidupnya.
Pandangan hidup dapat
diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu:
1.
Pandangan hidup yang berasal dari
agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.
Pandangan hidup yang berupa
Ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada
negara tersebut.
3.
Pandangan hidup hasil renungan,
yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup
mempunyai 4 unsur-unsur, yaitu:
1.
Cita-cita apa yang diinginkan yang
mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.
2.
Kebajikan segala hal yang baik
yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tenteram.
3.
Usaha atau perjuangan adalah
kerja keras yang dilandasi keyakinan.
4.
Keyakinan atau kepercayaan,
merupakan hal terpenting dalam hidup manusia.
B. Cita-cita
Cita-cita adalah
keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan
pandangan masa depan dan pandangan hidup dimasa yang akan datang. Pada umumnya
cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi
tingkatannya.
Apabila cita-cita
belum tercapai maka cita-cita tersebut disebut angan-angan. faktor yang
menentukan seseorang dapat atau tidak mencapai cita-citanya, yaitu:
– Manusianya
yang memiliki cita-cita
– Kondisi
yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan
– Seberapa
tinggi cita-cita yang hendak dicapai
Faktor manusia yang
ingin mencapai cita-citanya ditentukan oleh kualitas manusianya. Cara keras
dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang apabila
berhasil akan menimbulkan kepuasan.
Faktor kondisi yang
mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang
menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi
yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita sedangkan faktor yang menghambat
merupakan kondisi yang merintangi.
Faktor tingginya
cita-cita merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada pepatah
lama yang mengatakan gantungkan cita-citamu setinggi langit namun harus memperhatikan
situasi dan kondisi yang ada.
Maka dari itu sebuah
cita-cita harus dilakukan dengan penuh pertimbangan perhitungan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki serta kondisi yang dilalui.
Suatu cita-cita tidak
hanya dimiliki oleh individu tapi juga oleh masyarakat bangsa dan negara.
Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa dan negara.
C. Kebajikan
Kebajikan atau
kebaikan adalah suatu perbuatan yang mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri
maupun orang lain. Kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang
sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik
karena pada hakekatnya manusia itu baik. Makhluk bermoral atas dorongan suara
hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah sebuah pribadi yang utuh
yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur tersebut terpisah bila manusia
meninggal. Manusia mempunyai kepribadian oleh karena itu ia mempunyai pendapat
sendirian ia mencintai dirinya, perasaannya dan cita-citanya.
Manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain
untuk dapat bertahan hidup. Untuk dapat melihat kebajikan kita harus melihat
dari 3 segi, yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai
anggota masyarakat dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Suara hati adalah
semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan
menentukan baik buruknya suatu perbuatan. Jadi suara hati dapat merupakan hakim
untuk diri sendiri. Sebab itu nilai suara hati amat besar dan penting dalam
hidup manusia.
Kebajikan adalah
perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan Tuhan.
Kebajikan berarti: berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah
laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak
meransang bagi yang melihatnya
D.Usaha Dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan
adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah
usaha atau berusaha. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, maka ia harus
bekerja keras. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun
dengan tenaga atau jasmani bahkan dengan keduanya.
Kerja keras pada
dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya
pemalas membuat manusia iri, miskin dan melarat bahkan menjatuhkan harkat dan
martabatnya sebagai seorang manusia.
Untuk bekerja keras
manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena dibatasi oleh kemampuan itulah timbul
perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia. Kemapuan itu terbatas pada fisik
dan keahlian atau keterampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah, akan
memperoleh hasil sedikit.
Manusia mempunyai rasa
kebersamaan dan cinta kasih maka ketidakmampuan atau keterbatasan yang
menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran dapat diatasi secara tolong menolong
dalam wadah kekeluargaan.
E. Keyakinan atau
kepercayaan
Menurut Prof. Dr.
Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu:
(a). Aliran
Naturalisme, aliran ini
berintikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak. Dasar aliran ini
adalah kekuatan gaib dari nature dan itulah ciptaan Tuhan. Bagi yang percaya
adanyaTuhan, itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah ciptaan Tuhan karena
itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran ajaran Tuhan yaitu agama.
Ajaran agama ada 2 macam,yaitu:
1. Ajaran agama yang
dogmatis,yang disampaikan Tuhan melalui ajaran para nabi.
2. Ajaran agama dari
pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia
(b) Aliran
Intelektualisme,
besar aliran ini adalah logika atau akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan
pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan
hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima oleh akal.
(c) Aliran gabungan, dasar aliran ini
adalah perbuatan yang gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang
berasal dari Tuhan, sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan
benar tidaknya sesuatu. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup,
maka akan timbul 2 kemungkinan pandangan hidup yaitu : pandangan hidup
sosialisme dan sosialisme religius. Pandangan hidup sosialisme
mengutamakan logika berfikir dari hati nurani, sedangkan sosialisme religius
mengutamakan kedua-duanya.
F. Langkah langkah
berpandangan hidup yang baik
Langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik yaitu:
·
Mengenal, merupakan suatu
kodrat bagi manusia dan tahap hidup pertama dari setiap individu. Sebagai
seorang muslim kita mengenal pandangan hidup yaitu alquran dan hadist serta
ijmak Ulama yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
·
Mengerti, mengerti disini
dimaksudkan pada mengerti tentang pandangan hidup.
·
Menghayati, menghayati
nilai-nilai yang terkandung dalam pandangan hidup yaitu dengan memperluas dan
memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup.
·
Meyakini, merupakan suatu hal
yang cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan
hidupnya.
·
Mengabdi, merupakan suatu hal
yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan
diterima baik oleh dirinya sendiri lebih dari orang lain.
·
Mengamankan, merupakan langkah
terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam
menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar