Cerita Motor Kesayangan :
Astrea Grand tahun keluaran 1996, sepeda motor bebek Honda keluarga Astrea yang pernah
menjadi penguasa jalanan dan masih menggunakan mesin C-Series dan model
rangka masih seperti pendahulunya yaitu Honda C70.
Dari segi body, memang motor ini belum bisa dibilang sporty seperti
motor masa sekarang, tapi juga tidak terlalu klasik. Ya, sepertinya
memang sepeda motor ini keluar di jaman peralihan.
Mesin Honda Astrea Grand 4-tak dengan kapasitas 97cc atau dibulatkan
jadi 100cc (biar lebih mudah mengatakannya) terkenal irit dan awet
terbukti sampai sekarang masih banyak yang berkeliaran dengan kondisi
masih prima. Grand masih menggunakan rem depan tromol karena pada
masanya memang belum banyak motor bebek yang pakai disc brake atau rem
cakram dan memang belum perlu sepertinya.
Walaupun kapasitas mesinnya kecil dan tidak didesain untuk adu
kecepatan tapi top speed motor ini bisa tembus hingga 120-an km/jam
(speedometer sampai mentok), bahkan katanya kecepatan itu lebih tinggi
dari supra. Walaupun motor ini sudah terbilang tua tapi motor ini selalu saya rawat dan tidak kalah dengan motor keluaran tahun terbaru.
Selasa, 29 April 2014
Senin, 28 April 2014
Tugas Kedua (Resensi Buku)
Judul Buku : Perahu Kertas
Penulis : Dewi Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka/truedee
Tahun
Terbit :
16 Agustus 2012
Jumlah Halaman :
444 Halaman
Sinopsis
dimulai dengan kisah seorang anak muda bernama
Keenan. Ia seorang remaja yang baru saja menyelesaikan sekolah menengah
atas-nya di Belanda, tepatnya di Amsterdam. Keenan menetap di Negara tersebut
selama hampir 6 tahun lamanya, bersama sang nenek. Keenan terlahir dengan
cita-cita menjadi pelukis. Namun, ia dipaksa untuk kembali ke Indonesia oleh
sang Ayah. Keluarganya tidak mendukung Keenan menjadi seorang pelukis. Ia pada
akhirnya memulai perkuliahan di salah satu Universitas di Bandung. Ia mengalah
dan memutuskan untuk belajar di Fakultas Ekonomi.
Tokoh sentral lainnya adalah wanita bertubuh mungil
bernama Kugy. Ia digambarkan dengan kepribadian yang riang dan ceria. Berbeda
dengan Keenan yang cenderung dingin dan kaku. Kugy juga merupakan sosok yang
eksentrik pun nyentrik. Ia akan sangat mudah dikenali jika ada di dalam
kerumunan. Kugy menggilai dongeng dan kisah klasik. Sedari kecil ia
bercita-cita menjadi seorang penulis dongeng. Ia memiliki sejumlah koleksi buku
dongeng, ingin penjadi seorang perancang dongen pun juru dongeng. Namun di
tengah impiannya yang menggebu, kenyataan memaksanya sadar bahwa penulis dongen
bukan profesi yang banyak menghasilkan materi. Kugy dipaksa untuk menyimpan
mimpinya demi sebuah rasionalitas pun realisme. Meski demikian, tokoh Kugy ini
tidak patah arang. Ia mencintai dunia tulis-menulis. Hal ini yang membuat ia
melanjutkan pendidikannya di Fakultas Sastra di salah satu Universitas di
Bandung. Tempat kuliah yang sama dengan tokoh lainnya, Keenan.
Pertemuan antara kedua tokoh ini tak terlepas dari
tokoh lain yakni Noni dan Eko. Noni tokoh pendukung cerita yang merupakan
sahabat dekat Kugy. Sementara itu, Eko adalah sepupu Keenan. Pertemuan pertama
Kugy dan Keenan adalah momen dimana Eko dan Noni menjemput Keenan yang baru
tiba di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Kugy pun
Keenan menjalin persahabatan bersama Eko dan Noni. Diam-diam, mereka saling
mengagumi. Kugy yang senang bercerita lewat dongeng merasa takjub bertemu
dengan Keenan, seseorang yang mampu bercerita lewat gambar. Mereka diam-diam
jatuh cinta dalam diam. Namun, kondisi menuntut mereka untuk terus diam dan
menebak. “Diam”-nya mereka terhadap perasaan masing-masing semakin menjadi
dikarenakan Kugy telah memiliki pacar bernama Ojos atau Joshua. Sementara itu,
Keenan yang belum memiliki pasangan, hendak dijodohkan dengan tokoh bernama
Wanda. Wanda sendiri adalah seorang Kurator. Hal ini yang membuat Eko juga Noni
bersemangat mendekatkannya dengan Keenan yang jago melukis.
Persahabatan Kugy, Keenan, Eko dan
Noni berjalan apa adanya. Namun lambat laun mereka renggang. Kugy sibuk dengan
muridnya di sekolah darurat. Ia menjadi salah satu guru relawan. Ia mengajar
dengan cara mendongeng. Anak-anak yang semula usil pada Kugy, berbalik suka
berkat dongeng petualangan berjudul “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit”. Dongeng
tersebut dituliskan Kugy dalam sebuah buku. Di waktu mendatang, buku dongeng
tersebut ia berikan pada Keenan.
Lain lagi dengan Keenan, ia juga sibuk dengan kehidupannya termasuk kedekatannya dengan Wanda. Pada mulanya, hubungan mereka baik-baik saja. Namun, beberapa waktu hubungan tersebut menjadi pelik dan menghentak Keenan. Ia menyadari bahwa apa yang ia berusaha bangun, hancur dalam hitungan waktu semalam. Ia sedih, remuk dan kecewa. Keenan pun memutuskan untuk meninggalkan Kota Bandung menuju Kota Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Keenan tinggal dengan Pak Wayan. Sahabat ibunya.
Lain lagi dengan Keenan, ia juga sibuk dengan kehidupannya termasuk kedekatannya dengan Wanda. Pada mulanya, hubungan mereka baik-baik saja. Namun, beberapa waktu hubungan tersebut menjadi pelik dan menghentak Keenan. Ia menyadari bahwa apa yang ia berusaha bangun, hancur dalam hitungan waktu semalam. Ia sedih, remuk dan kecewa. Keenan pun memutuskan untuk meninggalkan Kota Bandung menuju Kota Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Keenan tinggal dengan Pak Wayan. Sahabat ibunya.
Sebelum pergi, Kugy memberi Keenan
buku dongen “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit”. Keenan membawanya ke Bali. Di
tempat Pak Wayan, perlahan Keenan membangun hidup dan mimpinya kembali. Ia
hidup bersama banyak seniman dan menjadikan naluri seninya dalam melukis
semakin terasah. Di Bali, Keenan mengagumi Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan.
Pada akhirnya, Setelah beberapa waktu, Keenan menjadi salah satu pelukis yang
karyanya diburu. Ia menciptakan serial lukisan yang digemari kolektor. Kisah
tersebut adalah dongeng yang sebelumnya Kugy berikan.
Sementara itu, selepas kuliah Kugy
kembali ke Jakarta dan menjadi seorang Copywriter. Ia kemudian menjalin
hubungan dengan atasannya yang juga merupakan karib kakaknya. Ia dan Remi
menjalin hubungan meski diam-diam Kugy masih sering mengenang Keenan. Sampai
suatu waktu, Kugy kembali bertemu dengan Keenan yang terpaksa meninggalkan Bali
karena ayahnya terkena serangan stroke. Keenan harus melanjutkan perusahaan
ayahnya. Pertemuan Kugy dan Keenan di kondisi yang berbeda ini membuat mereka
tak bisa lagi menahan perasaan masing-masing. Konflik dimulai dari sini.
Secara umum, Dee mengemas cerita
cinta ini dengan sederhana namun sarat makna. Kisah ini tentang pencarian cinta
yang dibiarkan mengalir hingga kebali bermuara seperti perahu kertas. Melalui
Kugy dan Keenan, Dee menyajikan cerita cinta yang biasa namun dalam. Pemilihan
kata serta alur taktis membuat kisah di dalam novel Perahu Kertas ini menarik
untuk dibaca. Meski temanya teramat ringan, namun signatur dee dalam derita ini
sama memikatnya dengan buku bertema berat milik dee lainnya.
Pemeran :
·
Maudy Ayunda
- Kugy
- Adipati Dolken - Keenan
- Reza Rahadian - Remi
- Elyzia Mulachela - Luhde
- Kimberly Ryder - Wanda
- Sylvia Fully R - Noni
- Fauzan Smith - Eko
- Tio Pakusadewo - Pak Wayan
- Ben Kasyafani - Karel
- Rizky Julio - Adik Keenan
- Dion Wiyoko - Ojos (Joshua)
- Ira Wibowo - Ibu Keenan
- August Melaz - Ayah Keenan
- Titi DJ - Ibu Kugy
- Avesina Soebli - Ayah Keenan
- Pierre Gruno - Ayah Wanda
- Dewi "Dee" Lestari - Teman Ayah Wanda
- Marsha Natika - Amie
- Hayria Faturrahman - Kakak Kedua Kugy
- Sharena Rizki - Seketaris Remi
Tema :
TEMA
Persahabatan lima anak muda yang mempunyai kekuatan dan keajaiban mimpi dan keyakinan
Persahabatan lima anak muda yang mempunyai kekuatan dan keajaiban mimpi dan keyakinan
Kesimpulan : Film ini bercerita tentang
persahabatan anak muda yang di tumbuhi cinta tapi saling menutupi perasannya
masing masing.
Tugas pertama
Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu :
· Sistematis;
· Objektif;
· Cermat, tepat, dan benar;
· Logis;
· Tidak persuasif;
· Tidak argumentatif;
· Tidak emotif;
· Tidak melebih-lebihkan sesuatu;
· Menggunakan istilah spesifik yang berlaku khusus.
Adapun jenis karangan ilmiah yaitu :
· Makalah : karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
· Kertas kerja (Paper) : makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
· Skripsi : karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
· Tesis : karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
· Disertasi : karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
KARANGAN SEMI ILMIAH
Karangan semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu :
· Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
· Fakta yang disimpulkan subjektif;
· Gaya bahasa formal dan popular;
· Mementingkan diri penulis;
· Melebih-lebihkan sesuatu;
· Usulan-usulan bersifat argumentative; dan
· Bersifat persuasive.
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku.
KARANGAN NON-ILMIAH
Karangan non-ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
· Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
· Fakta yang disimpulkan subyektif;
· Gaya bahasa konotatif dan populer;
· Tidak memuat hipotesis;
· Penyajian dibarengi dengan sejarah;
· Bersifat imajinatif;
· Situasi didramatisir;
· Bersifat persuasif;
· Tanpa dukungan bukti.
Jenis karangan non-ilmiah yaitu dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi, dan naskah drama.
Sumber: http://argen26.blogspot.com/2013/04/perbedaan-karya-ilmiah-semi-ilmiah-dan.html
- See more at: http://billy-anjaka.blogspot.com.au/2014/04/tugas-bahasa-indonesia-karangan.html#sthash.AIOIxjRp.dpuf
KARANGAN SEMI ILMIAH
Karangan semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu :
Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu :
· Sistematis;
· Objektif;
· Cermat, tepat, dan benar;
· Logis;
· Tidak persuasif;
· Tidak argumentatif;
· Tidak emotif;
· Tidak melebih-lebihkan sesuatu;
· Menggunakan istilah spesifik yang berlaku khusus.
Adapun jenis karangan ilmiah yaitu :
· Makalah : karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
· Kertas kerja (Paper) : makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
· Skripsi : karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
· Tesis : karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
· Disertasi : karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
KARANGAN SEMI ILMIAH
Karangan semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu :
· Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
· Fakta yang disimpulkan subjektif;
· Gaya bahasa formal dan popular;
· Mementingkan diri penulis;
· Melebih-lebihkan sesuatu;
· Usulan-usulan bersifat argumentative; dan
· Bersifat persuasive.
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku.
KARANGAN NON-ILMIAH
Karangan non-ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
· Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
· Fakta yang disimpulkan subyektif;
· Gaya bahasa konotatif dan populer;
· Tidak memuat hipotesis;
· Penyajian dibarengi dengan sejarah;
· Bersifat imajinatif;
· Situasi didramatisir;
· Bersifat persuasif;
· Tanpa dukungan bukti.
Jenis karangan non-ilmiah yaitu dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi, dan naskah drama.
Sumber: http://argen26.blogspot.com/2013/04/perbedaan-karya-ilmiah-semi-ilmiah-dan.html
- See more at: http://billy-anjaka.blogspot.com.au/2014/04/tugas-bahasa-indonesia-karangan.html#sthash.AIOIxjRp.dpuf
Karangan ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar.
Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu :
Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu :
·
Sistematis;
·
Objektif;
·
Cermat, tepat, dan
benar;
·
Logis;
·
Tidak persuasif;
·
Tidak argumentatif;
·
Tidak emotif;
·
Tidak
melebih-lebihkan sesuatu;
·
Menggunakan istilah
spesifik yang berlaku khusus.
Adapun jenis karangan
ilmiah yaitu :
·
Makalah : karya tulis yang menyajikan
suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif.
·
Kertas kerja (Paper) : makalah yang
memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
·
Skripsi : karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
·
Tesis : karya tulis ilmiah yang sifatnya
lebih mendalam daripada skripsi.
·
Disertasi : karya tulis ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan
fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
KARANGAN SEMI ILMIAH
Karangan semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu :
·
Ditulis berdasarkan
fakta pribadi;
·
Fakta yang
disimpulkan subjektif;
·
Gaya bahasa formal dan
popular;
·
Mementingkan diri
penulis;
·
Melebih-lebihkan
sesuatu;
·
Usulan-usulan
bersifat argumentative; dan
·
Bersifat persuasive.
Jenis karangan semi
ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku.
Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik
objektif terhadap sebuah buku.
KARANGAN NON-ILMIAH
Karangan non-ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
KARANGAN NON-ILMIAH
Karangan non-ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
·
Ditulis berdasarkan
fakta pribadi;
·
Fakta yang
disimpulkan subyektif;
·
Gaya bahasa konotatif
dan populer;
·
Tidak memuat
hipotesis;
·
Penyajian dibarengi
dengan sejarah;
·
Bersifat imajinatif;
·
Situasi didramatisir;
·
Bersifat persuasif;
·
Tanpa dukungan bukti.
Jenis karangan non-ilmiah yaitu dongeng, cerpen,
novel, roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi, dan naskah drama.
Sumber: http://argen26.blogspot.com/2013/04/perbedaan-karya-ilmiah-semi-ilmiah-dan.html
- See more at: http://billy-anjaka.blogspot.com.au/2014/04/tugas-bahasa-indonesia-karangan.html#sthash.AIOIxjRp.dpufSumber: http://argen26.blogspot.com/2013/04/perbedaan-karya-ilmiah-semi-ilmiah-dan.html
Langganan:
Postingan (Atom)